Kemarin, saya dapat tugas bulanan untuk membuat sebuah buletin mini yang di
dalamnya juga terdapat artikel tentang anak. Sesuai dengan yang sering saya
alami, ketika sedang mendampingi anak (read: siswa, karena saya belum punya
anak :D) belajar ada kalanya konsentrasi belajar dia berkurang. Karena penasaran
dan ingin tahu penyebab serta cara mengatasinya, saya pun membaca beberapa
artikel di media online. Nah, inilah ringkasan dari artikel yang saya
baca:
Konsentrasi
adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga
pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak
berkonsentrasi berbeda-beda sesuai dengan usianya. Rentang perhatian anak dalam
menerima informasi melalui aktivitas apapun juga berbeda.
Anak sulit konsentrasi
merupakan sebuah masalah umum yang banyak terjadi pada jutaan anak di seluruh
dunia. Kesulitan konsentrasi artinya bila
tidak fokus dalam memperhatikan suatu hal atau perhatiannya terpecah dan mudah
beralih. Jadi, dalam melakukan suatu pekerjaan, dia tidak bisa menyelesaikannya.
Sedikit-sedikit, perhatiannya sudah berubah dan itu terjadi pada semua hal.
Akan tetapi kesimpulan bahwa seorang anak sulit konsentrasi, baru bisa didapat
setelah dibandingkan dengan anak normal umumnya. Banyak anak
yang sangat sulit menemukan konsentrasi terbaik dalam belajar maupun dalam
melakukan sesuatu pekerjaan.
Sebelum mencari
solusi, terlebih dahulu harus dilihat dan diselidiki apa penyebab anak sulit
berkonsentrasi. Ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan
berkonsentrasi, yaitu:
1. Faktor eksternal, ada dua hal yang
bisa mempengaruhi, antara lain:
- Lingkungan
Untuk faktor
lingkungan, misalnya, anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang bersamaan,
ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik perhatiannya sehingga tugasnya
pun diabaikan. Berarti lingkungan mempengaruhi konsentrasinya.
- Pola pengasuhan yang permissive
yaitu pengasuhan yang sifatnya menerima atau membolehkan apa saja yang anak
lakukan. Sehingga anak kurang dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas sampai
selesai dan jika ia mengalami kesulitan orang tua bisa membantunya sehingga ia
mampu menyelesaikannya tidak dibiarkan saja anak beralih melakukan sesuatu yang
lain.
2. Faktor psikologis
Faktor
psikologis anak juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak. Anak yang mengalami tekanan,
ketika mengerjakan sesuatu ia bisa menjadi tidak konsentrasi sehingga tidak
fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh yang berbeda, misalnya “suasana
di sekolah yang berbeda dengan suasana di rumah. Anak kaget, karena mempunyai
teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan kekhawatiran si anak membuatnya
sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasi di kelas untuk menerima
pelajaran menjadi berkurang. Jadi, karena faktor psikologis anak yang
disebabkan karena kurangnya kemampuan bersosialisasi bisa membuat anak menjadi
kurang berkonsentrasi di sekolah.
3. Faktor internal
Faktor
internal adalah faktor dari dalam diri sendiri. Dapat terjadi karena adanya
gangguan perkembangan otak dan hormon yang dihasilkan lebih banyak sehingga
anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika anak lamban/lambat disebabkan karena
hormon yang dihasilkan oleh neurotransmitter-nya kurang sehingga bisa
mengakibatkan lambannya konsentrasi.
Konsentrasi
atau perhatian biasanya berada di otak daerah frontal (depan) dan parientalis
(samping). Gangguan di daerah ini bisa menyebabkan kurang atensi atau
perhatian. Jadi, karena sistem di otak dalam memformulasikan fungsi-fungsi
aktivitas, seperti penglihatan, pendengaran, motorik, dan lainnya, di seluruh
jaringan otak itu terganggu, maka anak tidak dapat berkonsentrasi karena input
yang masuk ke otak terganggu. Akibatnya, stimulasinya pun tidak bagus, Gangguan
ini bukan merupakan bawaan melainkan bisa didapat misalnya karena terkena
infeksi otak.
Karena
itulah penyebab sulitnya berkonsentrasi harus dicari terlebih dahulu apakah
karena faktor eksternal atau internal. Apabila penyebabnya karena faktor
lingkungan, orang tua dapat membantu anak untuk meminimalkan lingkungan
sedemikian rupa agar anak bisa fokus atau memusatkan perhatiannya. Biasanya
kalau sudah memasuki usia sekolah, di mana rentang konsentrasi-nya sudah lebih
panjang, anak tidak terlalu bermasalah kecuali jika anak memang mempunyai
kelainan. Sedangkan untuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi yang lebih
disebabkan karena faktor dari dalam dirinya seperti hiperaktif, terapi yang
diberikan adalah secara medik/obat dan terapi perilaku. Umumnya kalau sudah
diberi obat, hiperaktifnya berkurang. Sedangkan untuk konsentrasi lambat
diterapi untuk meningkatkan konsentrasinya.
Tetapi,
Anda tetap bisa menyembuhkan keadaan anak yang kurang tersebut. Anda bisa
mengembangkan fokus dan konsentrasi dengan beragam latihan yang sangat berguna.
Berikut adalah beberapa tips mengatasi anak susah konsentrasi:
1. Temukan alasannya
Anda dapat mencatat setiap momen atau saat dimana anak kehilangan
konsentrasinya. Mungkin dalam beberapa catatan, Anda menyaksikan anak
menurunkan konsentrasinya karena diganggu oleh acara TV, game favorit, dan
beragam hal lain. Amati dengan teliti, dan Anda akan mendapatkan alasan mengapa
anak hilang konsentrasi. Cara ini membuat penanganan selanjutnya akan lebih
mudah.
2. Berikan suasana terbaik
Mungkin anak susah konsentrasi karena terganggu kebisingan suara TV, atau
aktivitas teman-temannya. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk membuat
kondisi rumah yang tenang ketika anak melakukan sesuatu. Ciptakan suasana
terbaik dengan mematikan TV, dan kemudian duduk bersama anak untuk menemaninya
belajar.
3. Berikan pujian
Pujilah anak Anda ketika ia berhasil berkonsentrasi dalam periode waktu
yang cukup lama. Anda mungkin harus menghindari melakukan kritikan kepada anak,
dan berikan dukungan kepada mereka secara terus-menerus. Ketika Anda melihat
anak melayang ke dunia mereka, maka berikanlah sugesti yang lembut agar anak berada
kembali di konsentrasi aktivitas nyatanya.
4. Hadiah itu penting
Selain pujian, Anda juga disarankan untuk memberikan hadiah kepada anak.
Cara ini amat baik dilakukan ketika anak mengalami peningkatan secara
terus-menerus mengenai konsentrasinya. Anda bisa memberikan mereka es krim,
mainan, atau cokelat.
5. Berikan waktu untuk menyalurkan hobi anak
Anak susah konsentrasi bisa jadi merupakan isyarat kalau mereka lebih
menyukai kegiatan lain daripada melaksanakan kegiatan yang sedang Anda
perintahkan. Oleh karena itu, berikanlah mereka pengertian bahwa ada waktu
untuk melakukan hobi, dan saat ini mereka harus melaksanakan instruksi yang
sedang Anda perintahkan.
Itulah beberapa tips mengatasi anak susah konsentrasi.
Semoga bermanfaat. :)
Sumber:
point 4 yang lebih disukai anak..thx nice post
BalasHapusMari segera bergabung bersama kami S128Cash, Bandar Judi Online Terbaik dan Terpercaya.
BalasHapusKami siap memberikan pelayanan TERBAIK 24 Jam 7 Hari NONSTOP dan pastinya memiliki Customer Service PROFESIONAL yang sudah berpengalaman dalam melayani hal apapun.
S128Cash menyediakan berbagai jenis permainan Populer, seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Bonus yang disediakan sangat menarik, sehingga Anda sebagai pemain akan semakin semangat saat bergabung bersama kami.
Berikut BONUS S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Judi Bola